Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Senin, 23 Juni 2014

Akibat penyakit diabetes

Komplikasi Jangka Pendek

Penyakit diabetes melitus bisa diikuti dengan berbagai komplikasi. Dalam jangka pendek, diabetes dapat menyebabkan:
Hiperglikemia (Hyperglycemia)
Hiperglikemia atau gula darah tinggi dalam waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh. Komplikasi ini dapat terjadi jika pasien tidak mengambil tindakan-tindakan untuk mengurangi level glukosa dalam darah seperti injeksi insulin, atau karena disebabkan pola makan dan hidup yang tidak berorientasi pada penanganan penyakit diabetes.
Hiperglikemia adalah kondisi yang serius dan membutuhkan tindakan medis secepatnya.
Hipoglikemia (Hypoglycemia)
Dalam beberapa kasus, penderita diabetes melakukan penanganan yang salah dan berlebihan sehingga level glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah. Melewatkan jam makan dan olahraga serta mengkonsumsi obat diabetes (memperkecil kadar glukosa) atau melakukan injeksi insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.
Selalu mengontrol level glukosa dalam darah dan konsultasikan dengan dokter mengenani penanganan diabetes yang tepat, agar pasien tidak jatuh dalam kondisi hipoglikemia ini.
Ketoacidosis
Ketoacidosis adalah komplikasi penyakit diabetes yang terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa/gula darah sebagai energi karena kekurangan insulin. Saat sel-sel tubuh kekurangan energi, mereka akan menggunakan cadangan lemak sebagai energi. Saat jaringan lemak terganggu, terbentuklah zat keton (racun) dalam tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kesulitan bernapas, sakit perut parah, dan juga dehidrasi.
komplikasi diabetes melitus
Kompliasi Diabetes Melitus (Infografik) by Tropikana Slim

Komplikasi Jangka Panjang

Semakin lama seseorang menderita penyakit diabetes, maka semakin tinggi pula resikonya mengalami komplikasi akibat problem glukosa dalam darah ini. Penanganan yang baik bisa mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi ini, atau semakin baik pasien mengontrol level glukosa tetap normal maka semakin kecil resikonya.
Komplikasi akibat diabetes umumnya berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah. Diabetes dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengurangi volume aliran darah ke berbagai bagian tubuh seperti mata, ginjal, jaringan saraf, dan lain sebagainya.
Akibatnya bagian-bagian tubuh tersebut akan mengalami kerusakan fungsi yang serius, bahkan mengancam nyawa.
Kerusakan mata
Penyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah di mata, yang bisa menyebabkan berbagai seperti katarak, glaukoma, kerusakan retina, hingga kebutaan.
Masalah pada kulit dan kaki
Penderita diabetes sangat rentan terhadap masalah pada kaki. Rusaknya jaringan saraf dan pembuluh darah akan membatasi aliran darah ke tempat tersebut. Luka gores kecil di kaki atau kulit dengan mudah berubah menjadi luka infeksi yang sangat parah. Tanpa perhatian yang serius, luka tersebut akan semakin menyebar dan merusak. Pada kondisi terparah, bagian tersebut harus diamputasi agar infeksi tidak terus menyebar.
Masalah jantung
Seseorang dengan diabetes beresiko tinggi terkena masalah jantung. Peneliti mengatakan bahwa resiko serangan jantung pada penderita diabetes sama dengan orang yang pernah terkena serangan jantung sebelumnya.
Beberapa masalah pada jantung dan penyempitan pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes antara lain:
  • Stroke
  • Kerusakan pembuluh arteri
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
Neuropathy
Gula yang berlebih pada tubuh dapat merusak saraf dan jaringan pembuluh di kaki dan tangan, menyebabkan kesemutan, mati rasa, sakit atau sensasi seperti terbakar.
Pada kondisi mati rasa yang parah, penderita diabetes bahkan tidak dapat merasakan rasa sakit jika tergores, hingga akhirnya sadar saat luka tersebut melebar dan terinfeksi.
Selain beberapa komplikasi di atas, penyakit-penyakit berikut juga memiliki potensi terjadi pada penderita diabetes dalam jangka panjang:
  • Infeksi kulit
  • Infeksi saluran kemih
  • Gagal ginjal
  • Disfungsi ereksi

Sabtu, 06 April 2013

Cara mengontrol gula darah

Mengontrol kadar gula darah agar tetap normal cukup sulit karena banyak hal yang mempengaruhi. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan bahwa kadar gula darah tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh diet, seperti demam atau stres sementara dapat meningkatkan gula darah sekalipun. Pada kadar gula darah tinggi biasanya muncul perasaan cemas atau tekanan darah sendiri.gula kesalahan sendiri tinggi.

Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan ketika kadar gula darah terlalu tinggi:

Dalam mencari pola
Jika gula darah tinggi di pagi hari pada saat itu bukan masalah besar. Jika berlanjut, dengan peningkatan yang cukup jauh. Jika ada peningkatan gula darah yang sangat sering, hal yang paling penting adalah untuk menemukan pola. Jika gula darah tinggi setiap pagi, mungkin berarti bahwa hati memproduksi terlalu banyak gula di malam hari.

Tes gula darah sebelum makan dan 2 jam setelah makan
Tes ini dapat menentukan seberapa baik obat untuk mengontrol gula darah. Tes ini juga akan menjelaskan jenis-jenis makanan yang meningkatkan kadar gula darah dan karena itu harus dihindari.

Periksa makanan dan minuman yang telah dikonsumsi
Jika ditemukan tes gula darah tinggi, perlu bahwa makanan atau minuman, tingkat telah dikonsumsi. Setelah menemukan yang mungkin menjadi pemicu, maka Anda harus menghindari makanan tersebut.

Membuat beberapa perubahan kecil
Anda mungkin akan mencoba untuk bergerak lebih atau membatasi karbohidrat.

Pertimbangkan konsultasi dokter
Jika Anda berpikir Anda memiliki banyak cara untuk mengendalikan kadar gula darah dilakukan, tetapi tidak berhasil. Kami sarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan minum obat tertentu yang diresepkan.

Diabetes adalah penyakit progresif dari waktu ke waktu, sel-sel beta di pankreas berhenti memproduksi insulin, insulin. Dokter akan menganalisis lebih mendalam dan melakukan tes tambahan untuk menentukan apakah ada masalah yang lebih besar.

Selasa, 12 Februari 2013

Akibat diabetes sperma bisa hilang

Dengan judul diatas, apakah anda ragu kalau dengan diabetes dapat menyebabkan gangguan pada sperma. Berikut adalah informasi mengenai diabetes, silahkan disimak

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali menimbulkan gangguan fungsi seksual, berupa disfungsi ereksi dan retrograde ejaculation. Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mengalami atau mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual dengan memuaskan. Disfungsi ereksi terjadi akibat gangguan pembuluh darah yang disebut angiopati.

Retrograde ejaculation berarti ejakulasi terbalik, sperma tidak dikeluarkan melalui penis, tetapi masuk ke dalam kandung kencing. Biasanya pria yang mengalami retrograde ejaculation tidak melihat adanya sperma yang keluar ketika orgasme.

Anda mengalami kedua hal tersebut sehingga ereksi penis tidak optimal dan tidak ada sperma yang keluar ketika orgasme. Sperma tidak keluar karena masuk ke dalam kandung kecing, bukan karena habis. Cairan sperma dan sel spermatozoanya tetap diproduksi, tapi ketika Anda mengalami ejakulasi, sperma masuk ke kandung kencing karena otot di sekeliling lubang bagian bawah kandung kencing tidak menutup dengan kuat. Keadaan ini disebabkan gangguan saraf akibat diabetes.

Retrograde ejaculation, dari sudut kepuasan seksual, sebenarnya bukan masalah walaupun tidak ada sperma yang keluar. Kecuali Anda dan istri masih ingin punya anak. Untuk mengatasinya, diabetes harus diatasi. Selain itu, Anda harus mendapat pengobatan erektogenik, yang membantu terjadinya ereksi.

Juga ada pengobatan untuk membantu kontraksi otot sekitar lubang bagian bawah kandung kencing. Dengan demikian, sperma tidak lagi masuk ke dalam kandung kencing. Saya sarankan Anda mendapat pengobatan dan pemeriksaan yang benar, termasuk pemeriksaan laboratorium.

Senin, 20 Agustus 2012

Menuju Sehat Gak Harus Mahal

Bila Anda berusia di atas 45 tahun, atau lebih muda namun berisiko tinggi terkena diabetes (misalnya, karena salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki diabetes mellitus atau berat badan Anda di atas normal), maka waspadalah! Diabetes selalu mengintai Anda. Banyak penyakit yang ditimbulkan karena diabetes, seperti penyakit jantung, saraf, mata, ginjal dan menurunnya kekebalan tubuh.
Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes mellitus tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.

Untungnya, Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup. Membuat beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes. Pertimbangkan 10 tips pencegahan diabetes berikut:

1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik

Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.

Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang.

2. Dapatkan banyak serat dalam makanan

Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.

3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian

Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengkonsumsi lebih dari lima porsi satu-ons kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi kacang sama sekali.

4. Turunkan berat badan

Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda.
Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.

5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak

Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengkonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.

6. Kurangi lemak hewani

Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.

7. Kurangi konsumsi gula

Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang minum satu per bulan atau kurang.

8. Berhenti merokok

Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan perkembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dari orang yang tidak merokok. Alasan tepatnya untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada juga hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh "apel" yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.

9. Hindari lemak trans

Menghindari konsumsi makanan yang mengandung lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Mereka telah menunjukkan berkontribusi pada penyakit jantung dan juga dapat menyebabkan diabetes tipe- 2.

10. Dapatkan dukungan

Dapatkan teman, keluarga atau sekelompok orang untuk membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam mempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.
Mudah-mudahan setelah membaca "10 Tips Mencegah Diabetes Mellitus Yang Harus Anda Ketahui". Diabetes Mellitus menjadi jauh dari Anda dan keluarga Anda. Tentunya kita semua selalu berdoa agar menjadi pribadi yang sehat baik jasmani maupun rohani, amin.

sumber http://www.squidoo.com

Senin, 13 Agustus 2012

Cara Lain Kurangi Risiko Diabetes Tipe 2

3.200 laki-lali berlatih mengangkat beban seperti yang banyak ditemui di pusat kebugaran dan diteliti. Ternyata hasilnya bukan hanya membuat otot menjadi kekar namun bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 bahkan hingga lebih dari tiga kali.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Internal Medicine, mereka menemukan 30 menit latihan beban setiap hari, lima kali seminggu, bisa mengurangi risiko diabetes hingga 34 persen.

Akan tetapi menurut peneliti, jika latihan tersebut kurang dari lima kali dalam seminggu, akan berpengaruh terhadap penurunan risiko hingga 12 persen.
Meski demikian, latihan aerobik masih tetap lebih baik dengan aktivitas yang reguler karena mengurangi hingga separuh risiko.

Menurut peneliti, jika kedua jenis olahraga ini dilakukan (aerobik dan latihan beban), efeknya lebih baik lagi karena mampu mengurangi hingga 59 persen. “Kebanyakan orang mengalami kesulitan menjalani latihan aerobik. Penelitian baru ini menunjukkan bahwa latihan beban bisa menjadi alternatif,” ujar ketua penelitian, Anders Grontved (BBC). (*/OL-06)

sumber : mediaindonesia.com

Selasa, 27 Maret 2012

Diabetes Melitus dan Gejala-gejalanya

Diabetes Melitus atau kencing manis adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara cukup.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin berperan dalam proses penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh. Glukosa dalam sel tubuh diubah menjadi energi atau ditimbun sebagai cadangan. Cadangan ini digunakan bila tubuh kekurangan energi.

Bagaimana gejala Diabetes Melitus?
  1. Sering kencing terutama pada malam hari.
  2. Rasa lapar yang berlebih.
  3. Sering merasa haus.
  4. Kesemutan dan mati rasa di sekitar kaki.
  5. Infeksi kulit dan gatal-gatal.
  6. Pandangan mata kabur.
  7. Cepat lelah dan mengantuk.
  8. Berat badan menurun meskipun makannya diperbanyak.
  9. Adanya gangguan seksual.
  10. Hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan : hari biasa lebih besar dari 200 mg/dl dan lebih besar atau sama dengan 126 mg/dl saat berpuasa.
Catatan : Kebanyakan mengkonsumsi karbohidrat, stress, dan obesitas (kegemukan) dapat memicu penyakit diabetes melitus.

TIPS MENCEGAH DAN MENGOBATI PENYAKIT DIABETES MELITUS

Penyakit Diabetes Melitus atau yang umum sebut penyakit “Kencing Manis”, atau “Penyakit Gula Darah” sekarang ini sudah menjadi penyakit “sejuta umat”….

Mengapa demikian? Hal ini banyak disebabkan oleh Life Style Modern/Pola Hidup Modern yang terbiasa dengan mengkonsumsi Fast Food, Goreng gorengan, Rasa Gurih/berlemak, kurang buah dan sayuran…

Disamping itu masyarakat umumnya menganggap bahwa penyakit Kencing Manis hanya diakibatkan terlalu banyak makan minum yang manis manis, sehingga cara mencegah dan mengobatinya cukup dengan diet makanan dan minuman yang manis manis atau mengandung banyak karbohidrat (nasi dan sejenisnya)…sehingga dianggap tidak berbahaya…

Sebenarnya kalangan kedokteran menamakan penyakit Diabetes Melitus sebagai “Mother Of Deases”…”Ibu Dari Bebagai Penyakit…”

Mengapa dinamakan demikian?…Karena bila seseorang sudah mengidap penyakit kencing manis, berarti darahnya tercemar oleh gula yang menyebar keseluruh organ tubuh penting lainnya dan merusak organ tersebut…

Organ apa saja yang bisa dirusak?…

Pertama adalah Otak…orang akan menjadi menderita pikun/pelupa …

Kedua adalah mata…orang akan menderita rabun mata sampai buta…

Ketiga ginjal, orang akan menderita gagal ginjal dan harus cuci darah…

Keempat alat kelamin, untuk pria akan menderita impoten….

Dan banyak yang lain lagi…

Benarkah pengobatannya cukup dengan diet minum dan makan yang manis manis atau yang bisa berubah menjadi glukosa dalam darah?…..Sepengetahuan saya jawabnya adalah tidak benar!!!

Diet tersebut hanya akan menjaga penyakit tidak semakin parah dan menunda kerusakan organ yang rusak….

Sebenarnya apa yang harus dilakukan?…

Yang harus dilakukan adalah ia harus mengobati organ Pankreasnya yang berfungsi menghasilkan Insulin yang akan memproses metabolisme gula yang ada dalam darah menjadi enerji ( Glukosa diproses menjadi glukogen yang diperlukan untuk energi dalam aktivitas otot dll)…

Apa obat Pangkreas?…banyak, tapi pilihlah yang bukan kimiawi, cari yang organik…agar tidak menghasilkan limbah racun yang akan merusak Lever dan Ginjal…

Herbal yang sering digunakan mengobati penyakit kencing manis seperti daun salam; ramuan rebusan daun jambu, kunyit putih dan rambut jagung dll sebenarnya hanya memiliki efek mengurangi kadar gula dalam darah, tidak memperbaiki Pankreasnya !!!

Untuk memperbaiki Pankreas, harus dilakukan upaya serius, yaitu disamping diet yang ketat terhadap makanan dan minuman yang mengandung gula dan karbohidrat, juga harus olah raga rutin dibawah sinar matahari pagi antar jam 6-8 , serta mengkonsumsi supelmen yang mengandung omega 3(minyak ikan laut dalam, sunclorela, crypto, ikan salmon dll)…

Olahraga rutin setiap hari dibawah matahari pagi akan menyerap Sinar Far Infra Red (Biofir) yang sangat bermanfaat membantu proses metaolisme tubuh secara sangat efektif)…akan membantu oroses perbaikan dan pembuatan sel baru organ tubuh yang rusak….

Demikian juga 0mega 3 akan membantu proses metabolisme pembentukan sel baru organ tubuh yang rusak dan melindungi inti sel organ tubuh kita…

Diet ketat akan membantu menurunkan kadar gula dalam darah agar metabolisme tubuh menjadi lebih lancar daqn mengurangi pencemaran gula pada organ tubuh yang rusak….

Jadi yang harus dilakukan adalah:

Lakukan positif thinking; Olah raga rutin/intensif dibawah sinar matahari pagi antara jam 6-8 pagi; Diet ketat mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula/karbohidrat; Makan dan minum supelmen mengandung Omega 3 tinggi; Secara berangsur mengurangi obat kimiawi dan menggantinya dengan supelmen herbal dalam dosis yang tepat…

Dari semua hal yang disebut diatas, menurut pengalaman saya, pengaruh olah raga rutin dibawah sinar matahari pagi adalah yang sangat mudah, murah dan efektif, tidak mengandung resiko apapun, tapi justru memperkuat jantung dan paru paru…

Selamat mencoba….