Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 25 Desember 2011

Menuai Antioksidan dari Pare

Secara tradisional pare yang pahit ini dipercaya sebagai obat untuk penyakit diabetes. Bukan hanya di Tanah Air, tapi juga di luar negeri.

Pernah ada penelitian di Unversity of Bologna, Italia, yang menanyai 720 ahli herbal yang direkomendasikan untuk mengobati diabetes. Mereka merekomendasikan 10 herbal untuk diabetes dan pare, yang dalam bahasa Inggris disebut bitter melon, masuk di dalamnya.

Selama berabad-abad pare memang digunakan di Cina dan negara-negara Asia untuk mengobati diabetes. “Penelitian yang diterbitkan di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition membuktikan bahwa pemberian secara oral ekstrak biji pare sebanyak 150 mg per kg berat badan selama 30 hari ada penurunan secara signifikan gula darah puasa. Pare itu memproduksi beta sel pankreas dan pada penderita diabetes pare bermanfaat mengurangi stres oksidatif,” kata Dr.Sisilia Indradjaja, MHM.

Ia menyatakan satu uji klinis pare pada sembilan pasien diabetes tipe-1. Pemberian ekstrak pare dengan injeksi subkutan secara signifikan menurunkan gula darah dibandingkan kontrol.

Dr.Sisil menyarakankan dosis pare untuk mengendalikan diabetes adalah jus segar 50-100 ml. Untuk bubuk kering, dosisnya 3-15 gram per hari. Ekstrak kapsul pare terstandar yang dianjurkan 100-200 mg, tiga kali sehari.

Perlu hati-hati juga karena ada efek samping dan toksisitas pada pare. Pemberian ekstrak pare secara injeksi subkutan dinilai aman, meski injeksi intravena lebih toksik dan tidak disarankan.

Dilaporkan pemberian ekstrak buah pare 250-500 gram pada pasien diabetes bisa menyebabkan nyeri perut dan diare. Perlu diketahui juga bahwa pare mengandung momorcharin, yang berefek antifertilitas alias susah punya anak. Pare bisa bersifat racun pada orang dewasa jika diberikan dalam dosis 400-1.000 ml.

Meskipun terkenal sebagai pengontrol diabetes, pare juga punya efek antioksidan. Menurut Dr.Maoshing Ni dalam bukunya Second Spring, pare mengandung vitamin A, B1, B3, dan C. Kandungan potasium pare dua kali lebih banyak dari pisang dan mengandung kalsium dua kali lebih banyak dari bayam. Selain itu, pare juga mengandung antioksidan berupa likopen, lutein, dan zeaksantin.

Sumber: KOMPAS.com | 15 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar