Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 25 Desember 2011

ASI Mencegah Diabetes

Diabetes mellitus juga bisa timbul karena autoimun di mana tubuh sendiri membentuk autoantibodi melawan autoantigen (self- antigen). Dalam keadaan normal seharusnya tubuh tidak memproduksi antibodi anti terhadap antigen jaringan tubuh sendiri. Namun dalam keadaan tertentu bisa terjadi penyimpangan tersebut. Menurut sebuah penelitian, ini bisa terjadi pada bayi yang sejak dini diberi susu formula (berasal dari susu sapi). Mereka akan lebih mudah menderita DM daripada bayi yang mendapat ASI.

ASI sebagai makanan cair bayi yang baru lahir memang lebih sesuai dibandingkan susu sapi. Masalahnya, dalam susu sapi terdapat paling sedikit 20 macam protein asing. Lima protein di antaranya bersifat alergenik (dapat menimbulkan reaksi alergi). Namun belum jelas antigen protein mana pada susu sapi yang sangat mirip dengan antigen protein sel Langerhans pada pankreas manusia.

Yang jelas dengan pemberian susu formula yang mengandung antigen susu sapi, tubuh bayi berespons menghasilkan antibodi susu sapi. Karena antigen tersebut sangat mirip dengan antigen protein sel Langerhans, antibodi anti-antigen susu sapi ini juga akan menyerang antigen protein sel Langerhans. Maka dikhawatirkan bisa timbul kerusakan pada sel Langerhans karena penyakit autoimun ini.


Sedangkan kerusakan sel Langerhans pada usia lanjut karena faktor degeneratif sering dihubungkan dengan terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang telah kehilangan pasangan elektronnya dan sangat reaktif serta terkenal sebagai penyebab utama mutasi genetik melalui mekanisme yang diinduksi oleh perubahan lingkungan hidup. Molekul radikal bebas ini bagaikan ikan hiu yang kelaparan dan baru stabil bila memangsa sel-sel di sekitarnya. Radikal bebas bukan makhluk hidup seperti virus atau bakteri yang terdiri dari sejumlah molekul tetapi radikal bebas merupakan satu molekul yang besarnya jauh lebih kecil dari virus atau bakteri.

Molekul radikal bebas yang menempel pada membran sel menyebabkan membran sel menjadi kaku sehingga fungsinya sebagai filter yang menyeleksi bahan-bahan yang masuk ke dalam sel atau yang dikeluarkan dari dalam sel menjadi terganggu. Akibatnya, sel mudah mati karena hasil metabolisme terus tertimbun dalam sel (sulit dikeluarkan) dan bahan yang dibutuhkan sel sulit masuk ke dalam sel.

Penyebab terbentuknya radikal bebas bisa karena stres, radiasi, merokok atau menghirup asam rokok, udara berpolusi serta makanan berlemak yang digoreng atau dipanggang dan minuman yang terkontaminasi pestisida atau klor.

Faktor stres bisa menyebabkan kadar gula darah tiba-tiba meningkat, karena bisa terbentuk radikal bebas yang merusak sel Langerhans atau karena stres memacu pengeluaran hormon adrenalin. Hormon adrenalin ini mengubah cadangan glikogen dalam hati menjadi glukosa sehingga kadar gula segera meningkat.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan darah saja sebetulnya belum dapat disimpulkan seseorang menderita DM, karena masih ada lagi gejala “4 banyak” yang menyertainya, yakni banyak minum, banyak makan, banyak kencing, dan banyak keringat. (Paul Zakaria daGomez, dokter imunologi RSAB Harapan Kita, Jakarta)

Sumber: Indomedia.com | Intisari |Feb 1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar