Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Arizona, Amerika Serikat, ditemukan bahwa periodontitis atau infeksi gusi yang menghancurkan jaringan dan tulang gigi ternyata berkaitan dengan terjadinya gangguan ginjal pada pasien diabetes tipe 2.
Dr. Wendy A Shultis dari National Institutes of Health melakukan penelitian terhadap 529 penderita diabetes tipe 2 berusia sekurangnya 25 tahun yang berada di dalam Gila River Indian Community.
Dari 529 pasien dalam penelitian tersebut, sekitar 20% (107 penderita) mengalami periodontitis ringan/tidak mengalami periodontitis, 30% (200 penderita) mengalami periodontitis sedang, dan 22% (117 penderita) mengalami periodontitis berat, sedangkan 20% (105 penderita) tidak mempunyai gigi sejak awal masa penelitian.
Di antara para penderita gangguan gusi tersebut, ada 193 orang yang menunjukkan gangguan ginjal dalam kurun waktu median 9,4 tahun, dan pada median 14,9 tahun sebanyak 68 orang mengalami penyakit ginjal berat.
Dalam sebuah analisa, orang yang mengalami gangguan gusi sedang mengalami peningkatan risito gangguan ginjal 2 kali lebih besar, mereka yang mengalami gangguan gusi berat mengalami peningkatan risiko 2,1 kali, dan para penderita diabete yang tidak memiliki gigi mengalami peningkatan risiko gangguan ginjal 2,6 kali lebih besar.
Periodontitis juga dapat menunjukkan terjadinya penyakit ginjal stadium akhir.
Mekanisme yang menyebabkan gangguan gusi dapat mempengaruhi terjadinya penyakit ginjal diduga adalah proses peradangan.
Dalam penelitian yang dimuat oleh Diabetes Care edisi Februari 2007 tersebut, Dr. Shultis menjelaskan,” Periodontitis dan penyakit ginjal sama-sama berkaitan dengan marker peradangan seperti protein C-reaktif. Peradangan ringan kronis yang berkaitan dengan periodontitis dapat menyebabkan disfungsi endotel yang berperan dalam patogenesis penyakit ginjal.”
Sumber: Kalbefarma | 19-Feb-2007 | Oleh: INS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar