Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 25 Desember 2011

Diet Bukan Hanya Persoalan Membatasi Makanan

Satu kesalahan yang kerap dilakukan mereka yang sedang berdiet adalah mencoret makanan yang berlemak dan kalori tinggi, namun lupa menghapus minuman yang juga berpotensi menggemukkan badan seperti teh manis, cendol atau juice buah yang segar dan manis. Karena bentuknya yang cairan, minuman yang kaya gula itu bisa juga menyumbang kalori dalam tubuh seperti halnya dengan makanan yang masuk dalam daftar hitam.

Penting disadari bahwa berdiet juga harus memperhatikan apa yang Anda minum. Jadi, mulai saat ini konsumsilah hanya minuman yang bisa meningkatkan pembakaran lemak dan membantu penurunan berat badan

Pertama, perbanyak minum air putih. Air putih meski tidak mengandung gizi, tetapi tergolong sehat karena bebas. Air putih sangat diperlukan untuk pembakaran dalam tubuh, sehingga bisa membantu penurunan berat badan. Cathy Nonas dalam bukunya Outfit Your Weight menyebutkan, minum sekitar 500 ml air dapat meningkatkan metabolisme sampai 30 persen selama 40 menit. Air putih juga mampu menahan rasa lapar yang biasa menyerang pelaku diet pada malam hari. Pelakunya pun juga terhindar dari dehidrasi karena kebiasan sehatnya minum air putih.

Kedua, konsumsi susu. Mungkin Anda berpendapat selama ini susu merupakan minuman yang bisa jadi biang rusaknya program diet. Itu salah! Hasil riset yang dilakukan Tim University of Tennessee menunjukkan mereka yang diet namun tetap minum susu dua gelas sehari ternyata justru dapat menurunkan berat badannya hingga 70 persen lebih banyak dari mereka yang asupan kalorinya sama, tetapi tidak memperoleh manfaat susu. Bila kondisi demikian, Anda bisa coba dulu dengan susu rendah kalori!

Minuman sehat lainnya adalah teh hijau dan teh oolong. Kedua teh ini sudah menjadi minuman favorit para pendiet. Hasil penelitian menunjukkan, konsumsi 5 cangkir teh setiap hari akan meningkatkan metabolisme tubuh hingga 5 persen. Bila metabolisme tubuh membaik maka proses pembakaran lemak tubuh juga semakin meningkat.

Dampaknya, berat badan tubuh pun secara perlahan menurun. Itu kan yang Anda inginkan. Senyawa dalam teh dapat menstimulasi pembakaran lemak. Hanya saja, teh juga mengandung kafein meski jumlahnya sangat kecil. Karena itu, hindari minum teh di malam hari menjelang tidur agar Anda tidak mengalami kesulitan tidur.

Pilihan minuman sehat lainnya adalah kopi. Minuman berwarna coklat atau hitam ini ternyata dapat mengurangi nafsu makan sampai dengan 35 persen. Kafein yang terkandung di dalamnya membuat orang jadi semangat berolahraga dan membakar lemak lebih banyak 35 persen.

Namun, konsumsi kopi tidak lebih dari 2 cangkir setiap hari. Sebab kandungan kafeinnya dapat menaikkan denyut jantung 2 kali lipat. Bila hasrat minum kopi begitu tinggi, coba alihkan keinginan itu dengan minum air putih yang tidak saja menyegarkan tetapi juga bisa membersihkan usus Anda.

Bicara soal kopi sebagai minuman diet, agaknya kita harus belajar dari perempuan Perancis. Sejak lama, perempuan di Perancis menutup acara makannya dengan minum kopi pahit! Rasa pahit dari kopi menutup keinginan untuk makan hingga jam makan berikutnya. Karena itu, tak heran bila tubuh perempuan Perancis terlihat langsing dan indah.

Seorang ahli gizi dari Amerika, Dr Will Clower yang melakukan observasi selama dua tahun di Perancis mengatakan, perempuan Perancis mengonsumsi semua makanan yang mereka inginkan. Namun, semua disajikan dalam porsi yang sangat kecil.

Kunci dari diet ala Perancis adalah konsumsi makanan yang disukai, namun jaga jumlahnya agar tetap dalam takaran porsi sedikit. Usahakan makan hanya pada waktu makan, tidak saat nonton televisi atau membaca buku. Makan dengan konsentrasi terbelah seperti itu justru membuat seseorang makan tanpa kendali, sehingga tanpa sadar telah menghabiskan dua mangkok mie atau satu bungkus camilan yang berkalori tinggi.

Satu hal yang perlu diingat dari diet ala Perancis ini adalah jangan pernah makan dalam kondisi terburu-buru. Kunyah makanan secara perlahan, tapi tidak ditahan berlama-lama di mulut. Makan secara perlahan dapat memberi sinyal pada otak yang mengatur rasa lapar untuk berhenti pada waktunya. Beda dengan makan terburu-buru yang baru akan memberi sinyal rasa kenyang setelah perut terasa penuh dan menyesakkan.

Sumber: Suara Karya Online | 6 Januari 2007 | Tri Wahyuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar